You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
bangku taman dirusak
Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta pada hari ini, Rabu (16/4), mendata sebanyak dua belas bangku taman dari 524 total keseluruhan rusak akibat tangan-tangan oknum tidak bertanggungjawab. Ironisnya, tiga dari dua belas bangku taman yang rusak.
photo doc - Beritajakarta.id

Warga Minta Material Bangku Taman Diganti

Kasus perusakan bangku taman yang terjadi di ibu kota sangat disayangkan banyak pihak. Material bangku taman yang kebanyakan terbuat dari besi dan kayu diyakini mengundang oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan dengan cara menjualnya kembali. Alhasil, kondisi demikian juga memicu terjadinya kriminalitas. 

Sebenarnya, material besi, kayu dan benda tumpul lainnya yang dijadikan material komponen sarana publik dapat memicu kriminalitas

Kriminolog Universitas Indonesia (UI), RA Larasati Woerjasono mengatakan, penggunaan material berharga seperti besi, kayu dan lain sebagainya justru memicu terjadinya kriminalitas. Sebab, material-materian berharga tersebut dapat digunakan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjual kembali materail tersebut di pasaran. "Sebenarnya, material besi, kayu dan benda tumpul lainnya yang dijadikan material komponen sarana publik dapat memicu kriminalitas," ujar Larasati saat dihubungi beritajakarta.com, Rabu (16/4).

Dikatakan Larasati, komponen yang terdapat pada sarana publik merupakan aset negara yang harus dijaga bersama. Oleh karena itu, pelaku perusak sarana publik pertaman milik Pemprov DKI Jakarta juga dikategorikan sebagai tindakan kriminal.

Dewan Minta Perusak Fasilitas Publik Ditindak Tegas

Angga (20), salah satu pengunjung Taman Ayodya menuturkan, seharusnya bangku taman di ibu kota berbentuk memanjang dan terbuat dari material semen bukan terbuat dari kayu atau besi. "Seperti yang di Taman Ayodya ini, bangkunya memanjang jadi bisa buat kumpul-kumpul. Kalau terbuat dari semen, apanya yang mau diambil?," kata Angga, yang juga mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan.

Dirinya juga menyatakan ketidaksetujuannya jika Pemrpov DKI menambah unit bangku taman model kayu yang ditopang dengan penyangga besi di bawahnya. "Apalagi buat nunggu bus, kalau bangkunya kecil tidak akan efektif. Yang nunggu bus kan banyak, jadi harusnya yang bisa diduduki banyak orang," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, belakangan ini marak terjadi kasus perusakan bangku taman di ibu kota. Bahkan,  catatan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, dari 524 bangku taman yang ada, 12 diantaranya saat ini dalam keadaan rusak akibat ulah tangan jahil oknum yang tidak bertanggungj awab. Ironisnya lagi, dari 12 bangku taman yang rusak itu, tiga diantaranya kehilangan komponen-komponen berharga seperti besi dan kayu.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Optimalisasi Layanan Publik, Pramono Kenalkan Fitur Baru JAKI

    access_time28-05-2025 remove_red_eye1581 personDessy Suciati
  2. Pramono-Rano Luncurkan 100 CCTV Keamanan Warga

    access_time28-05-2025 remove_red_eye1062 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Komisi E Tinjau Proyek Rehabilitasi Empat Sekolah

    access_time28-05-2025 remove_red_eye1052 personFakhrizal Fakhri
  4. Tingkatkan Okupansi Hotel, Pemprov DKI Gencar Selenggarakan Beragam Event

    access_time28-05-2025 remove_red_eye831 personDessy Suciati
  5. Pengurus Forum Anak dan KOMPPAK Kelurahan Kalibaru Dikukuhkan

    access_time01-06-2025 remove_red_eye770 personAnita Karyati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik